Rabu, 28 Desember 2011

Imajinasi Yang Mengalahkan Logika

CINTA ADALAH IMAJINASI YANG MENGALAHKAN LOGIKA.

Kita jatuh cinta kepada imajinasi kita mengenai pribadi itu, mengenai keindahan ideal dari kebersamaan dengannya, yang sangat amat sering ternyata TIDAK BEGITU. Itu sebabnya, lebih sering daripada tidak, kita KECEWA karena menyadari bahwa kita jatuh cinta kepada HARAPAN, bukan kepada orangnya. APA PUN YANG BERLEBIHAN AKAN MENGURANGI.

Dan cinta telah tersohor sebagai perasaan yang menjadikan kita berlebih-lebihan. Sehingga sesungguhnya, kita sendirilah yang mempercepat bisunya kidung asmara, matinya debaran cinta, lenyapnya perasaan kangen, dan hambarnya kemesraan.

Ringan, kecil, tapi sering - adalah cara terbaik bagi tindakan penuh kasih yang Anda hadiahkan kepadanya; dan bukan hadiah yang besar dan mahal tapi yang jarang Anda berikan, atau yang sering Anda lupakan.

SEMUA CINTA ADALAH CINTA YANG SEMPURNA,

SAMPAI DATANG CINTA YANG SATU LAGI.

Maka berhati-hatilah saat Anda berada dalam gelora cinta, karena kecemerlangan dan keindahannya bisa segera sirna ketika dia jatuh cinta lagi kepada orang lain, atau Anda sendiri menemukan pilihan cinta yang lebih menjanjikan kebahagiaan.

Tapi saya sudah berjanji kepada Ibu Linna, bahwa saya akan menggunakan keseluruhan hidup saya untuk membahagiakannya. Dia tahu itu super lebay, tapi dia – seperti semua wanita – suka pria yang lebay dalam cinta dan kesetiaannya kepada wanita. Bagi wanita, tidak ada pria yang lebih unyu-unyu selain pria yang walaupun banyak pilihan, tapi tetap setia kepada jiwa kecintaannya.

- MarioTeguh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar